Salah satu buah kegemaran saya adalah buah durian. Tetapi mencari durian seperti yang diinginkan susah susah gampang. Penulis tidak jarang tertipu (salah satunya karena ketidaktahuan tentang ciri buah durian yang oke) membeli buah durian yang masih mentah atau kalaupun masak dipenuhi ulat di sana sini.
Januari 2016 penulis berkesempatan kembali ke KL. Hal ini terjadi karena ketidaksengajaan. Program umrah yang semestinya naik maskapai Garuda full dari Banjarmasin ke Arab Saudi harus dikombinasikan dengan maskapai lain yakni Saudia. Perjalanan tidak langsung dari Jakarta – Jeddah yang direncanakan sebelumnya naik Garuda, tetapi transit dulu di KL ketika berangkat dan menginap semalam di KL ketika pulangnya.
Pada kesempatan pertama ke KL, sempat ke jalan Alor dan menikmati durian lokal di sana. Karena sudah dibungkus jadi tidak tahu bentuk buah durian utuhnya dan saat itu juga lupa tanya ke penjualnya nama buah duriannya. Dan, pada kesempatan kedua ke KL, penulis dan isteri berencana kembali makan durian di Malaysia.
Sebuah kebetulan tempat menginap di KL dekat dengan tempat orang jualan buah durian. Kesempatan ini tentu tidak penulis dan isteri sia-siakan. Penulis tertarik dengan tulisan durian Musang King. Seingat penulis ini adalah varietas durian yang terkenal.
Akhirnya atas usul penulis kami memilih membeli durian Musang King. Kami memilih ukuran durian yang agak kecil (kurang lebih 1 kg). Setelah dibuka oleh penjualnya, langsung saja kami melahap durian Musang King yang ukuran bijinya sangat kecil (buahnya tebal dan manis emm lezatnya). Dalam waktu singkat buah duriannya sudah ludes. Kami memutuskan membeli lagi sebiji durian Musang King (mumpung di Malaysia).
Setelah penulis kembali ke Banjarmasin dan mengunjungi kebun durian Meek Farm, barulah penulis tahu bahwa durian Musang King adalah durian juaranya di Malaysia.